TRADISI BAGI – BAGI KURSI: IBADAH PENGANUT POLITIK NEPOTISME DAN KRONI – KRONI NYA
Menurut Laswell, politik adalah kaidah seputar “siapa yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana”. Dalam definisi singkat tersebut, dapat ditarik suatu benang merah bahwa politik menyangkut siapa – siapa saja yang mengincar suatu objek tertentu, di waktu dan cara yang sudah ditentukan, termasuk pada tatanan strategi dan dukungan. Pada tingkatan mahasiswa, politik tersebut bertransformasi ke dalam praktik – praktik polarisasi kekuatan antara sendi – sendi kehidupan mahasiswa yang akademis. Namun faktanya, polarisasi kekuatan yang ada, tidak hanya mempertimbangkan aspek akademis saja, namun merambah ke ranah – ranah organisasi ekstrakampus, kedekatan sedarah, persahabatan antar putra – putra daerah, hingga indoktrinasi para senior terdahulu untuk melanggengkan suatu sistem dinasti yang dirancang sedemikian rupa terhadap adik – adik juniornya yang terlebih dahulu sudah dicekoki manifesto politik berdasarkan kepentingan golongannya. Manifesto ini, melahirkan suatu bentuk nepo